Redaksi Pewarta.co.id
Kamis, Juni 12, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Aksi penanaman pohon di Tahura, Banten, sebagai bentuk kepedulian Honda terhadap kelestarian lingkungan, di samping peluncuran mobil ramah lingkungan, HR-V Hybrid. (Foto: Dok. Antara) |
PEWARTA.CO.ID — PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui dua langkah strategis, yakni peluncuran mobil ramah lingkungan dan aksi nyata penanaman pohon di kawasan konservasi.
Komitmen ini menjadi bagian dari visi besar Honda menuju emisi nol (zero emission) di tahun 2040 dan netralitas karbon pada 2050.
Honda Indonesia resmi memperkenalkan HR-V Hybrid sebagai salah satu tonggak penting dalam perjalanan elektrifikasi mereka di tanah air.
Mobil ini dihadirkan sebagai solusi transisi dari kendaraan berbahan bakar konvensional menuju teknologi yang sepenuhnya bebas emisi.
"Peluncuran Honda HR-V Hybrid ini adalah bagian dari misi membawa teknologi ramah lingkungan ke Indonesia, misi elektrifikasi Honda ke Indonesia. Dan teknologi hybrid merupakan teknologi yang kami pilih sebagai transisi menuju zero emission, emisi nihil yang nanti menjadi visi kami sampai dengan tahun 2040 mendatang," kata Yulian Karfili, Communication Strategy Sub-Div Head PT HPM, saat peluncuran di Banten, Rabu (11/6/2025).
"Jadi kami punya misi bahwa produk-produk Honda dan aktivitas Honda ke depannya itu tidak lagi menghasilkan emisi gas buang yang mencemari lingkungan," imbuhnya.
Pernyataan ini menegaskan arah baru Honda dalam menciptakan produk yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga selaras dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Tak hanya berhenti pada teknologi kendaraan, Honda juga menggandeng masyarakat dalam aksi pelestarian lingkungan melalui program CSR. Salah satu inisiatifnya adalah penanaman 500 pohon yang terdiri dari durian, bambu, dan pete di Taman Hutan Raya (Tahura) Banten.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari upaya Honda mencapai netralitas karbon, sekaligus memperkuat fungsi ekologis kawasan konservasi tersebut.
“Tahura Banten merupakan kawasan penting yang memiliki fungsi ekologis, edukatif, dan sosial. Selain sebagai habitat keanekaragaman hayati, kawasan ini juga menjadi zona perlindungan masyarakat saat bencana seperti tsunami,” jelas Kepala Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan UPTD Tahura Banten, Edwin Nugraha.
Menurut Edwin, Tahura Banten memiliki koleksi 30 jenis pohon meranti yang telah ditanam sejak tahun 1950-an. Selain itu, kawasan ini menjadi rumah bagi lebih dari 100 spesies burung, termasuk jenis endemik seperti elang jawa dan burung kepau. Tak hanya itu, populasi macan tutul yang diperkirakan berjumlah sekitar 20 ekor juga hidup di kawasan ini.
Pihaknya mengapresiasi langkah Honda dalam membantu menjaga keberlanjutan flora dan fauna di wilayah konservasi tersebut.
Seluruh inisiatif ini bukan sekadar aksi simbolis. Honda menegaskan bahwa peluncuran kendaraan hybrid dan gerakan tanam pohon merupakan bagian dari strategi menyeluruh perusahaan dalam mendukung lingkungan hidup.
Melalui pendekatan inovasi teknologi, aktivitas sosial, dan pelibatan masyarakat, Honda berharap dapat mendorong terciptanya ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.