Mahasiswa UBSI Edukasi 150 Siswa SDN Cilangkap 6 soal Bahaya Game Online

1 day ago 10

Redaksi Pewarta.co.id

Redaksi Pewarta.co.id

Rabu, Mei 28, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Mahasiswa UBSI Edukasi 150 Siswa SDN Cilangkap 6 soal Bahaya Game Online
Mahasiswa UBSI mengedukasi para siswa dari SDN Cilangkap 6 terkait dampak bahaya game online. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) turun langsung ke SDN Cilangkap 6, Tapos, untuk menggelar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bertajuk edukasi bahaya game online dan pentingnya internet positif, Selasa (27/5/2025).

Kegiatan tersebut menyasar 150 siswa dari kelas 3 hingga 5. Para mahasiswa semester 4 ini membekali siswa dengan pengetahuan tentang dampak negatif kecanduan game online dan cara menggunakan internet secara sehat dan aman.

Kepala SDN Cilangkap 6, Mami Suryati, menyambut baik program tersebut.

“Saya sangat mendukung edukasi yang dilakukan mahasiswa UBSI. Tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi anak-anak saat ini, di mana mereka sangat dekat dengan teknologi dan game online. Semoga kegiatan ini dapat membuka wawasan para siswa,” ujarnya.

Guru SDN Cilangkap 6, Nurshiyam, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas kuliah mahasiswa UBSI yang bersifat pengabdian kepada masyarakat.

Ia menilai kegiatan ini sangat berguna untuk memperingatkan siswa terhadap bahaya penggunaan internet yang tidak sehat.

“Ini adalah bagian dari PKM mahasiswa UBSI. Mereka mengenalkan kepada siswa tentang bahaya kecanduan game online, termasuk risiko penipuan di dunia maya. Kecanduan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti gangguan mata, berkurangnya konsentrasi belajar, hingga pola hidup yang tidak teratur,” ungkap Nurshiyam.

Menurutnya, jika tak dikendalikan, kecanduan tersebut bisa menyebabkan anak-anak lupa aktivitas penting seperti makan, belajar, hingga istirahat.

Dua mahasiswa UBSI dari program studi Informatika, Nouval dan Febrian, turut menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pengabdian masyarakat.

“Kami memberikan edukasi mengenai pengawasan penggunaan internet, bahaya kecanduan game online, dan penipuan digital yang sering terjadi dalam game. Ini penting karena anak-anak sekarang sangat akrab dengan gadget dan internet,” kata Nouval.

Febrian menambahkan bahwa metode yang digunakan telah disesuaikan dengan usia peserta.

“Kami memahami bahwa anak-anak di usia sekolah dasar masih dalam masa bermain, jadi edukasinya kami kemas dengan cara yang ringan namun tetap serius,” jelasnya.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |