Makan Telur Bikin Bisulan? Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya!

1 day ago 10

Nimas Taurina

Nimas Taurina

Rabu, Juni 11, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Makan Telur Bikin Bisulan? Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya!
Ilustrasi - Makan telur bisa menyebabkan bisul.


PEWARTA.CO.ID - 
Banyak orang masih percaya bahwa terlalu sering makan telur bisa menyebabkan bisul. Mitos ini bahkan masih beredar luas di masyarakat, terutama di kalangan orangtua yang kerap melarang anaknya mengonsumsi telur terlalu banyak. Tapi, benarkah telur memang bisa menyebabkan bisulan? Simak penjelasan medis berikut ini untuk mengetahui faktanya.

Melansir Pafitenggara.orgBisul atau dalam istilah medis disebut furunkel, merupakan infeksi pada kulit yang terjadi akibat masuknya bakteri Staphylococcus aureus ke dalam folikel rambut.

Bakteri ini sebenarnya normal berada di kulit, hidung, maupun tenggorokan manusia. Namun, jika masuk melalui luka kecil, garukan, atau lecet, ia bisa menyebabkan infeksi lokal yang menimbulkan benjolan merah berisi nanah.

Meski telur sering dikambinghitamkan, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa konsumsi telur, bahkan dalam jumlah banyak sekalipun, menjadi penyebab munculnya bisul.

Melansir penjelasan dari Siloam Hospital, Rabu (11/6/2025), disebutkan bahwa anggapan telur sebagai penyebab bisulan hanyalah mitos. Fakta medis menyatakan bahwa bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, bukan makanan seperti telur.

Infeksi ini bisa diperparah ketika sistem kekebalan tubuh merespons bakteri dengan menciptakan peradangan, hingga terbentuklah benjolan bernanah. Mitos ini kemungkinan muncul karena bentuk dan warna nanah yang menyerupai kuning telur, sehingga muncul anggapan keliru bahwa telur adalah pemicunya.

Kelompok usia anak-anak cenderung lebih sering mengalami bisul. Hal ini dikarenakan mereka lebih aktif bermain, sering menyentuh benda-benda kotor, dan kadang tidak mencuci tangan dengan benar sebelum menyentuh wajah atau menggaruk kulit. Akibatnya, bakteri lebih mudah masuk melalui luka kecil dan menyebabkan infeksi.

Selain karena infeksi bakteri, beberapa kondisi lain juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena bisul, antara lain:

  • Kontak langsung dengan penderita bisul

  • Kebersihan pribadi dan lingkungan yang buruk

  • Luka terbuka tanpa perawatan

  • Paparan bahan kimia tertentu

  • Reaksi alergi terhadap produk perawatan kulit

  • Obesitas dan diabetes

  • Sistem imun tubuh yang lemah

  • Sering mengenakan pakaian ketat

  • Sedang menjalani pengobatan seperti kemoterapi

  • Penyakit kulit seperti eksim atau scabies

Walaupun telur tidak menyebabkan bisul, reaksi alergi terhadap telur bisa memunculkan gejala seperti ruam, gatal-gatal, dan peradangan kulit. Bila gatal digaruk berlebihan hingga menimbulkan luka, kondisi ini bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri penyebab bisul.

Alergi telur juga dapat menyebabkan gangguan lain seperti mual, diare, dan dalam kasus berat, anafilaksis. Karena itu, individu dengan alergi telur memang perlu berhati-hati dan membatasi konsumsinya.

Secara umum, telur adalah sumber protein hewani berkualitas tinggi yang juga mengandung vitamin A, D, omega-3, folat, selenium, dan fosfor. Telur tetap aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan bisul, selama dikonsumsi dalam jumlah wajar dan tidak ada alergi terhadapnya.

Namun, yang tidak boleh diabaikan adalah menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Ini adalah kunci utama dalam mencegah infeksi kulit seperti bisul, terutama bagi anak-anak dan mereka yang sistem imunnya lemah.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |