Hammad Hendra
Selasa, Mei 20, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
PEWARTA.CO.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan respons positif terhadap pembukaan jalur penerbangan baru yang menghubungkan kota Bangkok dan Phuket di Thailand dengan Surabaya dan Medan di Indonesia.
Langkah ini dinilai dapat memperkuat kerja sama ekonomi dan sektor pariwisata kedua negara.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, usai pertemuan bilateral yang berlangsung di Government House, Bangkok, pada Senin.
"Kami juga menyambut baik kerja sama di sektor penerbangan dan pengembangan teknologi bersama di bidang ini," kata Prabowo melalui siaran daring Kantor PM Thailand, yang disaksikan di Jakarta, Senin.
Sementara itu, PM Paetongtarn menjelaskan lebih lanjut mengenai manfaat dari pembukaan rute baru ini.
Menurutnya, rute penerbangan yang menghubungkan kawasan utama di Thailand dan Indonesia ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan serta memperkuat konektivitas antarnegara di kawasan regional.
"Rute baru ini akan meningkatkan pariwisata dua arah sekaligus memperkuat konektivitas secara reguler dan regional," kata PM Paetongtarn.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah Thailand telah menugaskan institusi-institusi terkait untuk menjajaki kerja sama lebih luas dalam sektor pariwisata guna memaksimalkan potensi dari konektivitas baru tersebut.
Dalam sesi pertemuan bilateral bersama delegasi dari kedua negara, Presiden Prabowo menyampaikan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan ekonomi dengan Thailand.
Salah satu wujud konkret dari upaya tersebut adalah rencana penyelenggaraan forum dagang yang mempertemukan lembaga investasi kedua negara.
"Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat," ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga menyoroti bahwa volume perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Thailand telah mencapai angka 18 miliar dolar AS.
Menurutnya, angka ini masih bisa terus ditingkatkan melalui berbagai inisiatif, seperti pengembangan industri halal dan penguatan ekonomi digital, terutama pada sektor fintech, e-commerce, serta pembangunan infrastruktur.
Komisi Perdagangan Bersama tersebut diharapkan akan menjadi forum strategis untuk meningkatkan nilai perdagangan, mengatasi hambatan tarif maupun nontarif, serta membuka pintu kolaborasi baru di bidang industri dan perdagangan digital antara kedua negara.