Status Tanggap Darurat Gempa di Bengkulu Berlaku hingga 29 Mei 2025

3 months ago 60

Hammad Hendra

Hammad Hendra

Minggu, Mei 25, 2025

Perkecil teks Perbesar teks

Status Tanggap Darurat Gempa di Bengkulu Berlaku hingga 29 Mei 2025
Rumah yang rusak terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 di Kota Bengkulu, Bengkulu, Jumat (23/5/2025). (Dok. ANTARA)

PEWARTA.CO.ID - Pemerintah Kota Bengkulu resmi menetapkan status tanggap darurat menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025.

Penetapan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Wali Kota Bengkulu Nomor 110/2025 dan akan berlaku selama tujuh hari, mulai 23 hingga 29 Mei 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan langkah tersebut sebagai upaya penanganan cepat terhadap dampak gempa yang cukup signifikan.

"Status tanggap darurat ditetapkan Wali Kota Bengkulu melalui Surat Keputusan Nomor 110/2025, berlaku selama tujuh hari sejak 23- 29 Mei 2025," kata Abdul Muhari di Jakarta, Sabtu.

Dampak gempa dan sebaran wilayah terdampak

Gempa terjadi pada pukul 02.52 WIB dengan titik pusat pada koordinat 4,17° LS dan 102,17° BT, pada kedalaman 80 kilometer.

Getaran terasa kuat di Kota Bengkulu dan sejumlah wilayah sekitar seperti Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara.

Data sementara hingga Jumat malam mencatat sebanyak 241 kepala keluarga atau sekitar 800 jiwa terdampak.

Di Kota Bengkulu, 192 kepala keluarga (sekitar 584 jiwa) terdampak, sementara di Kabupaten Bengkulu tercatat 49 kepala keluarga.

Kerusakan fisik juga cukup luas. Di Kabupaten Bengkulu, tercatat 49 rumah mengalami kerusakan, lima bangunan sekolah terdampak, serta satu kantor camat rusak.

Sementara di Kota Bengkulu, sebanyak 192 rumah terdampak dengan delapan di antaranya rusak berat.

Selain itu, enam fasilitas umum termasuk sekolah dan rumah ibadah mengalami kerusakan.

Wilayah terdampak di Kota Bengkulu mencakup sembilan kelurahan, yakni Betungan, Pagar Dewa, Jalan Gedang, Pintu Batu, Jembatan Kecil, Lingkar Timur, Padang Serai, Muara Dua, dan Surabaya.

Sementara di Kabupaten Bengkulu Tengah, tiga kecamatan dilaporkan terkena dampak gempa.

Tanggap darurat dan bantuan logistik

Sebagai bentuk respons cepat, BNPB langsung berkoordinasi dengan BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Abdul Muhari menyatakan bahwa tim dari pusat juga telah diberangkatkan ke lokasi terdampak.

"BNPB telah berkoordinasi sejak awal dengan BPBD provinsi dan kabupaten/kota terdampak. Pada hari ini Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB bertolak ke Bengkulu untuk memberikan pendampingan langsung kepada pemerintah daerah," ujar Abdul.

Distribusi bantuan logistik dan peralatan darurat juga telah dilakukan.

Saat ini BPBD masih aktif melakukan pemantauan kondisi lapangan serta mendirikan tenda-tenda darurat bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Tidak ada korban jiwa

Meski kerusakan cukup parah, hingga kini tidak ada laporan korban jiwa.

Sebagian warga dengan rumah rusak berat memilih mengungsi ke rumah kerabat, sementara lainnya tetap bertahan di sekitar hunian mereka.

"Tim gabungan masih bersiaga dan mendata kebutuhan mendesak warga di lapangan. Fasilitas umum yang terdampak juga menjadi perhatian dalam penanganan darurat," kata Abdul Muhari.

Read Entire Article
Bekasi ekspress| | | |