Redaksi Pewarta.co.id
Senin, Juni 30, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
 |
| Dalam rekaman terlihat warga nampak antusias berebut uang yang disebar Haji Her dari kediamannya. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendadak menjadi perhatian nasional usai sebuah video yang memperlihatkan seorang pengusaha lokal menaburkan uang ke peserta pawai viral di media sosial.
Sosok dalam video tersebut adalah H Khairul Umam, atau yang akrab disapa Haji Her, seorang pengusaha tembakau ternama di daerah Larangan.
Aksi spontan yang dilakukannya pada Kamis (26/6/2025) ini terjadi tepat di depan rumahnya yang terletak di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Dalam cuplikan video berdurasi sekitar 40 detik itu, Haji Her terlihat melemparkan sejumlah uang pecahan Rp 100.000 dari balkon lantai dua kediamannya ke arah massa pawai yang sedang melintas.
Seketika, suasana menjadi riuh. Warga dan peserta pawai tampak berebut uang yang beterbangan di udara, bahkan beberapa orang nekat masuk ke halaman rumahnya, sebagian lainnya sampai melompati pagar.
Video ini langsung menyebar cepat di berbagai platform seperti Facebook, TikTok, dan Instagram. Tak pelak, warganet pun memberikan beragam reaksi.
Ada yang mengapresiasi tindakan dermawan Haji Her sebagai bentuk berbagi rezeki, namun ada pula yang mengkritik karena dinilai berlebihan dan berpotensi memicu kericuhan.
Menanggapi viralnya video tersebut, Haji Her memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa aksinya itu dilakukan secara spontan tanpa perencanaan.
"Saya spontan saja ingin berbagi saat mereka melintas di depan rumah. Bukan sengaja dengan cara seperti itu," ungkap Haji Her kepada media.
Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang merekam momen itu dan tak menyangka rekaman tersebut akan menyebar luas di media sosial.
"Saya tidak sengaja menaburkan uang atau menghamburkan uang dan disebar di media sosial. Karena memang saya spontan dalam rangka peringatan 1 Muharram," jelasnya lagi.
Setelah videonya viral, Haji Her mengaku menerima banyak pesan masuk melalui WhatsApp dari berbagai pihak, baik yang memberi dukungan maupun menanyakan langsung soal peristiwa tersebut.
Dikenal sebagai figur yang cukup aktif dalam kegiatan sosial di Pamekasan, Haji Her menyampaikan bahwa berbagi dengan masyarakat bukanlah hal baru baginya. Namun, ia mengakui bahwa kekuatan media sosial memang mampu membuat sebuah tindakan kecil menjadi sorotan besar.
"Dalam momentum itu, saya ingin berbagi dengan masyarakat. Tentunya, kegiatan itu dalam momentum positif," tutupnya.
