Nimas Taurina
Rabu, Juni 11, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Anak minum 2 liter susu sehari agar dapat tumbuh tinggi. |
PEWARTA.CO.ID - Pernyataan mengejutkan yang disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) baru-baru ini menuai sorotan luas. Dalam pernyataannya yang viral, ia menyebut bahwa anak-anak perlu mengonsumsi hingga 2 liter susu setiap hari agar dapat tumbuh tinggi. Namun, klaim tersebut langsung mendapat bantahan keras dari kalangan medis.
Salah satu suara kritis datang dari dr. Ian Suryadi Setja, seorang dokter spesialis anak. Ia menilai anjuran tersebut sangat tidak sesuai dengan kebutuhan fisiologis anak, bahkan menyalahi prinsip dasar nutrisi yang telah lama digunakan di dunia medis.
“Mau gimanapun caranya, 2 liter itu nggak bakal masuk dalam kriteria,” ujar dr. Ian, saat diwawancara, Senin (2/6/2025).
Dalam penjelasannya, dr. Ian menguraikan bahwa kebutuhan asupan susu anak bergantung pada beberapa faktor penting seperti usia dan berat badan. Ia bahkan menyebutkan, untuk bayi yang sepenuhnya bergantung pada susu pun tidak membutuhkan hingga 2 liter dalam sehari.
Ia memberi contoh konkret: bayi berusia lima bulan dengan berat 7 kilogram hanya membutuhkan sekitar 1.050 mL susu per hari, sesuai rumus medis 140–160 mL per kilogram berat badan. Dan ini adalah kebutuhan maksimal untuk bayi yang belum mengonsumsi makanan padat.
“Itu pun bayi yang masih 100 persen bergantung pada susu. Jadi, kalau dibilang 2 liter sehari, dari mana hitungannya? Nggak mungkin,” tegasnya.
Banyak orangtua keliru mengira bahwa semakin besar anak, maka makin banyak pula kebutuhan susunya. Padahal, menurut dr. Ian, justru sebaliknya — seiring pertumbuhan, susu bukan lagi sumber utama nutrisi karena telah digantikan makanan padat.
Berikut rincian kebutuhan susu sesuai usia menurut dr. Ian:
-
Usia 6–9 bulan: sekitar 800 mL per hari
-
Usia 9–12 bulan: sekitar 600 mL per hari
-
Di atas 12 bulan: cukup 300–450 mL per hari
Tidak hanya tidak diperlukan, konsumsi susu yang berlebihan juga bisa berdampak buruk. dr. Ian mengingatkan bahwa dalam dunia kedokteran, batas aman konsumsi susu untuk anak usia di atas satu tahun maksimal 450 mL per hari. Lebih dari itu, anak berisiko kelebihan kalori dan bisa mengalami obesitas.
“Makanya saya selalu edukasi orangtua: maksimal 450 mL per hari untuk anak di atas satu tahun,” tegasnya.
Ia merujuk pada panduan resmi yang telah diterbitkan sejak tahun 2014 tentang pencegahan obesitas pada anak. Panduan ini menyatakan bahwa konsumsi susu berlebih (lebih dari 480 mL per hari) dapat memberikan energi yang tidak dibutuhkan dan memperbesar peluang kelebihan berat badan.
Terkait pernyataan BGN yang menganjurkan konsumsi susu hingga 2 liter, dr. Ian menegaskan bahwa angka tersebut tidak memiliki landasan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Jadi mau bagaimanapun, 2 liter itu tidak akan pernah masuk dalam pikiran saya. Mau setahun kek, di atas dua tahun kek, nggak pernah bisa,” tutupnya.