Nimas Taurina
Rabu, Juni 11, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Ilustrasi - Covid-19 update. |
PEWARTA.CO.ID - Meski pandemi Covid-19 telah resmi berakhir secara global, virusnya nyatanya belum sepenuhnya hilang. Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah negara Asia mengalami lonjakan kasus yang cukup signifikan.
Menyikapi situasi ini, para ahli medis dari Universitas Brawijaya (UB) memberikan imbauan penting agar masyarakat tetap waspada, tanpa perlu panik berlebihan.
Menurut dokter spesialis paru dari Universitas Brawijaya, dr. Rezki Tantular, tren kasus Covid-19 saat ini masih bersifat fluktuatif, terutama di beberapa negara Asia. Ia menegaskan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat sudah divaksin, kewaspadaan tetap perlu dijaga.
"Meskipun pada kasus Covid-19 yang lama masyarakat sudah banyak yang melakukan vaksin namun tetap harus menjaga kesehatan dan kewaspadaan. Jika sakit tetap menggunakan masker. Karena yang namanya virus pasti tidak akan pernah hilang," ujar dr. Rezki, Rabu (11/6/2025).
Ia merujuk pada kondisi di Thailand yang mencatat lebih dari 50 ribu kasus hanya dalam delapan hari, dan mencapai sekitar 100 ribu kasus dalam sebulan terakhir.
Hal serupa juga terjadi di Singapura dan Hong Kong yang melaporkan peningkatan tajam. Sementara itu, Brazil yang sempat mengalami lonjakan pada Februari lalu kini menunjukkan tren penurunan.
"Saat ini yang beredar sub-varian omicron, tidak ada varian baru yang beredar," lanjutnya.
Di Indonesia, karena tidak ada lagi tes massal rutin, maka jumlah kasus aktif Covid-19 bisa saja tidak terdeteksi sepenuhnya.
Namun begitu, dr. Rezki menekankan bahwa imunitas masyarakat kini lebih baik karena sebagian besar telah divaksin dan sebagian lainnya sudah pernah terinfeksi.
“Covid-19 masih ada di Indonesia. Namun, sudah dianggap endemi, bukan pandemi lagi,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi keliru yang beredar, seperti isu bahwa vaksin Covid-19 tidak aman bagi ibu hamil atau anak-anak.
“Informasi ini salah dan justru pada saat terjadi peningkatan kasus, vaksinasi tetap diperlukan," tegasnya.
Sementara itu, pakar virus dari Fakultas Kedokteran UB, dr. Andrew William Tulle, M.Sc, menjelaskan bahwa virus Covid-19 memang tidak pernah benar-benar menghilang. Ia hanya mengalami penurunan kasus dan terus bermutasi menjadi varian-varian baru.
“Tapi sejujurnya, Covid-19 masih ada, cuma memang tidak separah dulu,” ujar dr. Andrew.
Ia menyebutkan bahwa varian-varian yang kini menyebar masih merupakan turunan dari Omicron, seperti XAC dan JN1 di Thailand, LF7 dan NB1.8 di Singapura, serta varian yang sama di Malaysia.
“Itu masih bagian omicron sebenarnya,” jelasnya.
Varian baru ini mengalami mutasi yang membuatnya lebih kuat dalam menempel di reseptor saluran pernapasan, sehingga potensi penularannya meningkat. Namun, metode penularannya masih sama, yakni melalui droplet akibat batuk dan bersin.
“Meskipun bermutasi dan lebih kuat berikatan reseptor, bukan berarti dia lebih mudah ditransmisikan kaya aerosol gitu, tidak,” tambahnya.
Dr. Andrew juga menyoroti pentingnya vaksinasi ulang dengan versi terbaru yang menyesuaikan mutasi virus saat ini. Vaksin lama masih bisa digunakan, namun efektivitasnya menurun seiring perubahan varian.
“Kalau di luar negeri seperti di Amerika hampir setiap tahun mereka membuat varian vaksin baru menyesuaikan dengan varian virus yang terbaru menyebar," jelasnya.
Mengenai potensi penutupan akses lintas negara, dr. Andrew menyatakan belum ada urgensi ke arah sana. Ia menyarankan langkah antisipatif seperti pemeriksaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional.
"Misalnya, ada orang dari luar negeri yang sudah sakit, kita cek kesehatannya. Jika COVID-19, kita perlu tindakan seperti dulu; kita lihat kontaknya siapa saja dan dibatasi aktivitasnya. Tapi, tidak perlu sampai menutup perbatasan,” tandasnya.
Tips agar tidak gampang tertular Covid-19
Berikut tips dari para ahli agar terhindar dari paparan Covid-19 dikutip dari Pafisindenreng.org:
-
Tetap gunakan masker saat merasa sakit atau saat berada di tempat ramai
-
Lakukan vaksinasi ulang jika tersedia vaksin varian terbaru
-
Periksa kesehatan secara rutin, terutama setelah bepergian dari luar negeri
-
Jangan percaya hoaks, verifikasi setiap informasi kesehatan
-
Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan istirahat cukup