Hammad Hendra
Sabtu, September 13, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
Review awal Perempuan Pembawa Sial (2025): Kutukan mistis Jawa yang menyimpan cinta tragis. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Film horor terbaru garapan Fajar Nugros, Perempuan Pembawa Sial, resmi diputar dalam screening terbatas jelang penayangan 18 September 2025.
Dengan mengusung mitos Jawa Kuno bernama Bahu Laweyan, film ini menawarkan sesuatu yang berbeda: horor mistis yang berpadu dengan kisah cinta tragis.
Atmosfer mistis yang kental
Sejak menit pertama, penonton langsung diajak masuk ke dunia penuh nuansa Jawa.
Dari gamelan, mantra Asmaradana, hingga tata rias pengantin ala Jawa klasik, semuanya membangun atmosfer mistis yang kuat.
Lokasi syuting di Yogyakarta dan Gunung Kidul juga memberi nuansa nyata bahwa cerita ini bukan sekadar fiksi, tapi seolah lahir dari tanah Jawa itu sendiri.
Penampilan memukau para pemain
Raihaanun sukses menjiwai perannya sebagai Mirah, perempuan yang menyimpan rahasia kutukan.
Ekspresinya penuh penderitaan, namun tetap memikat.
Sementara Morgan Oey sebagai Bana tampil natural, membuat chemistry keduanya terasa hidup.
Kehadiran Didik Nini Thowok sebagai Mbah Warso jelas menjadi highlight auranya memberi energi mistis sekaligus kharisma yang sulit dilepaskan dari layar.
Horor dengan sentuhan cinta
Yang menarik, Perempuan Pembawa Sial bukan hanya tentang teror kutukan.
Ada lapisan drama cinta yang membuat penonton peduli dengan nasib Mirah dan Bana.
Justru di sinilah kekuatan film ini: horor hadir bukan sekadar untuk menakut-nakuti, tapi juga menambah bobot emosional cerita.
Jumpscare efektif dan visual mencekam
Fajar Nugros terbukti piawai memainkan timing jumpscare.
Beberapa adegan membuat penonton refleks terlonjak, namun tidak berlebihan.
Tata sinematografi yang menampilkan detail-detail mistis dari kain kafan, sesajen, hingga ritual Jawa berhasil memperkuat kengerian.
Sebagai tontonan horor, Perempuan Pembawa Sial memberikan paket lengkap: mitos Jawa yang orisinal, atmosfer mistis, akting solid, hingga drama emosional yang menyentuh.
Jika screening awal ini sudah mampu membuat bulu kuduk berdiri, bisa dipastikan penayangan resminya di bioskop akan jadi pengalaman horor yang tak terlupakan.