Redaksi Pewarta.co.id
Rabu, September 10, 2025
Perkecil teks Perbesar teks
![]() |
China Bakal Larang Gagang Pintu Mobil Rata Bodi. |
PEWARTA.CO.ID — China dikabarkan sedang menggodok aturan baru yang bisa mengubah wajah desain mobil listrik modern.
Otoritas setempat berencana melarang penggunaan gagang pintu mobil rata dengan bodi atau model retractable penuh, yang belakangan jadi tren di kendaraan listrik karena dinilai lebih futuristik. Alasannya, desain tersebut dianggap berisiko terhadap keselamatan penumpang.
Melansir Car News China, Minggu (7/9/2025), seorang profesional litbang dari produsen mobil mengungkapkan bahwa pembahasan soal regulasi ini sudah cukup serius.
Menurutnya, rancangan standar nasional terkait gagang pintu diperkirakan rampung bulan ini, dan berpotensi mulai diberlakukan secara bertahap.
“Kami telah memberi tahu berbagai proyek untuk menerapkan ini,” ujar sumber tersebut, menandai bahwa kebijakan ini bukan sekadar wacana belaka.
Masa transisi dan aturan teknis
Dalam rancangan aturan, gagang pintu semi-retractable dan model konvensional masih diperbolehkan. Namun, yang terpenting, semua model pintu wajib memiliki sistem cadangan mekanis agar tetap bisa dioperasikan dalam situasi darurat.
Proposal yang dibahas saat ini mengusulkan masa transisi selama satu tahun. Jika aturan ditegakkan, maka mulai Juli 2027, mobil baru yang dipasarkan di China tak lagi boleh memakai desain gagang pintu yang sepenuhnya tersembunyi.
Regulasi juga menyinggung kebutuhan mekanisme pembukaan otomatis untuk kondisi tidak biasa, termasuk skenario kecelakaan. Hal ini menegaskan kekhawatiran bahwa sistem berbasis motor listrik sering gagal berfungsi dalam situasi darurat.
Kritik dari industri
Langkah pemerintah ini bukan tanpa alasan. Gagang pintu rata bodi memang populer karena tampilan futuristik dan manfaat aerodinamisnya. Namun, dari sisi fungsional, desain tersebut banyak menuai kritik.
Beberapa produsen mobil memilih solusi kompromi. Volkswagen misalnya, lebih konsisten dengan gagang pintu semi-retractable, yang dianggap mampu menyeimbangkan estetika dan keamanan.
Model terbaru FAW–Audi A5L dan Q6L e-tron bahkan menambahkan sistem keamanan ekstra: jika terjadi tabrakan, tali penarik merah otomatis muncul agar penyelamat bisa membuka pintu secara manual.
Sementara itu, Chairman Great Wall Motor, Wei Jianjun, tak segan menyampaikan penolakan tegas.
“Kontribusinya terhadap pengurangan hambatan dapat diabaikan,” ujar Jianjun.
“(Gagang tersebut-red) memiliki penyegelan yang buruk, berisik, dan bergantung pada tenaga listrik, sehingga menimbulkan bahaya keselamatan,” lanjutnya.
Dorongan regulasi yang lebih luas
Wacana larangan gagang pintu tersembunyi muncul setelah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China memulai revisi standar keselamatan otomotif sejak Mei 2025. Fokus utamanya adalah mengurangi potensi risiko yang ditimbulkan tren desain mobil modern.
Selain gagang pintu, kritik juga diarahkan pada penghapusan tombol fisik yang digantikan layar sentuh penuh di kabin mobil.
Tak ketinggalan, penggunaan “cincin pemberat” untuk mengelabui sistem deteksi tangan di roda kemudi pada fitur bantuan mengemudi canggih (ADAS) juga jadi sorotan setelah beberapa kecelakaan terjadi.
Dengan begitu banyak tren desain futuristik yang ternyata menimbulkan risiko baru, langkah regulator China ini dinilai sebagai tanda bahwa keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama dalam industri otomotif modern.